SULUT PLUS – Perang Rusia-Ukraina hingga kini masih terus berlanjut. Terbaru, di Kota Bakhmut yang terkepung tampak mengerikan saat Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu untuk mengkoordinasikan dukungan bagi Ukraina.
Lantaran hal itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken meminta Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov agar mengakhiri perang di Ukraina. Sebab, akibat perang Rusia-Ukraina banyak negara terdampak.
“Setiap negara menderita akibat dampak perang Rusia di Ukraina. Kita harus menyediakan makanan kepada mereka yang kelaparan dan membantu negara-negara mencukupi kebutuhan pangannya,” kata Blinken saat konferensi pers usai bertemu Lavrov di sela-sela pertemuan para Menlu G20 di New Delhi pada Kamis, 2 Maret 2023 dikutip dari Anadolu.
Blinken mengatakan, Rusia bisa menghentikan perang kapan pun jika Moskov menginginkannya.
Selain itu, Blinken juga mendesak Lavro untuk kembali ke perundingan Perjanjian Senjata Strategis Baru (New Strategic Arms Reduction Treaty/New START) dan kembali ke jalur perdamaian menyusul keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menangguhkan perjanjian senjata nuklir dengan Amerika Serikat pada pekan lalu.
“Saya memberi tahu Menlu Lavlor, apapun yang terjadi di dunia atau hubungan kita, Amerika Serikat akan selalu siap untuk terlibat dan bertindak dalam pengendalian senjata strategi seperti dulu dilakukan Amerika Serikat dan Uni Soviet, bahkan ketika Perang Dingin memuncak,”
ujar Blinken.
Tak hanya itu, Blinken juga mengingatkan China bahwa memberikan bantuan militer yang mematikan ke Rusia atau membantu mereka menghindari sanksi akan menjadi masalah serius bagi hubungan Amerika Serikat-China.
Menurut Blinke, ada konsekuensi bagi China jika membantu Rusia. Diketahui, pertemuan Blinken dan Lavrov kali pertama sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.***