SulutPlus.com, Politik – Bola panas kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terus bergulir.
Terbaru, pencinta sepak bola tanah air mulai menyatakan kekecewaannya terhadap orang-orang yang menjadi pemicu gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Nah, dari beberapa tokoh yang senter disudutkan lantaran menjadi penyebab gagalnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia, nama Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster paling banyak disorot.
Bahkan, akun media sosial Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster diserbu para pecinta sepak bola Indonesia.
Lantas benarkah Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster biangkerok gagalnya Piala Dunia U-20 digelar Indonesia? berikut penjelasannya.
Dilansir dari berbagai sumber, Aria Bima, anggota DPR dari fraksi PDIP menuturkan jika pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 bukan karena penolakan dari Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster.
Baca Juga: Bebas 10 April 2023, Anas Urbaningrum Dijemput Ratusan Loyalis dan Alumni HMI di Lapas Sukamiskin
Kata Aria, sebelum Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster mengeluarkan pernyataan penolakan kedatangan Timnas Israel, FIFA sudah lebih dahulu membatal Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Penolakan ini sudah terlihat sejak disahkannya perjanjian kerjasama antara Indonesia dengan FIFA tentang penyelenggaraan Piala Dunia U-20,” terang Aria.
Aria mengungkapkan, isi perjanjian dengan FIFA tersebut menyebutkan jika pihak Indonesia melarang jika tim Israel bermain tidak adanya pengibaran bendera negara hingga menyanyikan lagu kebangsaan.
Isi perjanjian ini diajukan oleh pemerintah Indonesia kepada FIFA melalui kementerian olahraga yang juga telah mendapatkan masukan dari BIN dan berbagai pihak.
Menurut Aria, sebenarnya saat pengajuan persyaratan itulah terjadi pembatalan oleh FIFA atas pelaksanaan Piala Dunia U20.
Baca Juga: Bakal Caleg DPRD Sulut: Figur Pengalaman Kans Kalahkan Petahana
Jadi, statemen dari Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster dan drawing yang dibatalkan tersebut merupakan sebuah reaksi dan indikasi dari FIFA tentang persyaratan tersebut.
Tak hanya itu, lanjut Aria, analisa dan masukan dari intelijen jika akan terjadi berbagai aksi serta demo jika tim Israel ikut ambil bagian dalam Piala Dunia U-20 nanti.
“Sebenarnya yang membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 adalah pemerintah sendiri dengan usulan tidak adanya pengibaran bendera Israel, atribut hingga lagu kebangsaan Israel. Ini merupakan permintaan langsung PLT Menteri Olahraga pada FIFA,” ucap Aria.*