SulutPlus.Com, BOLMONG – Torang deng YSM, yang lain bagabungjo, itulah salah satu ungkapan emak-emak yang hadir pada acara kampanye tatap muka caleg DPR RI nomor urut 2 dari PDI Perjuangan dapil Sulut Yasti Soepredjo Mokoagow di lolak, Kabupaten Bolmong, Selasa 16 Januari 2024.
Kehadiran ribuan orang menjadi bukti nyata bahwa kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) sangatlah besar. Dari yang tua sampai remaja melebur jadi satu menyambut antusias kehadiran mantan Bupati Bolmong tersebut.
Hal ini menunjukan bahwa visi dan misinya mencerminkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat secara keseluruhan, dan inilah alasan masyarakat masih merindukan kepemimpinan dan perjuangan YSM di Senayan untuk periode 2024-2029.
Tokoh masyarakat Lolak Uki Paputungan saat orasi mengatakan, kinerja YSM saat masih di DPR RI, terbukti dan nyata. Salah satunya adalah Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP).
Menurutnya, untuk PPIP hanya 2 ribuan diantara 70 ribu lebih desa di Indonesia. Tapi, pada tahun 2009 saat pertama kali menjabat sebagai anggota DPR RI, YSM berhasil mengusulkan 800 desa penerima program tersebut di Provinsi Sulut.
“Saat itu program dana desa belum ada, hanya ada PPIP, dan Bolmong semuanya dapat, besaran anggaran saat itu Rp250 juta ,” kata Uki.
Lanjutnya lagi, YSM punya andil dalam pembangunan Bandara Loloda Mokoagow serta anggaran yang masuk di Sulut. Apalagi YSM pernah menjabat Ketua Komisi V DPR RI.
“Inilah yang menjadi kewajiban kita mendukung dan memenangkan YSM agar pembangunan di Sulut terus maju,” kata Uki.
Pada kesempatan itu, YSM menegaskan bahwa, alasan dirinya tidak lagi mencalonkan diri sebagai Bupati karena manfaat di DPR RI lebih besar untuk masyarakat Sulawesi Utara daripada hanya menjabat sebagai Bupati.
Mantan Ketua Komisi V DPR RI ini menjelaskan bahwa jika dipercaya kembali untuk duduk di Senayan sebagai perwakilan masyarakat Sulut, banyak hal yang bisa dilakukan untuk daerah ini. “Saya di DPR RI pernah menjabat dua periode, jadi saya tahu betul bagaimana mendatangkan anggaran pembangunan untuk masyarakat Sulawesi Utara,” ujarnya.
YSM pun memberikan sedikit gambaran rekam jejaknya selama di DPR RI. Pada tahun 2010, anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan di balai hanya Rp250 miliar.
“Beberapa upaya yang kita lakukan waktu itu bersama pak Olly Dondokambey. Dan pada APBN-Perubahan 2010 naik menjadi Rp700 miliar,” ungkapnya.
Tidak berhenti di situ, pada 2011, anggaran berhasil ditingkatkan menjadi 1,3 triliun untuk pembangunan jalan nasional. Lanjut YSM, pada APBN-P 2011, mereka berhasil mendorongnya lagi hingga mencapai Rp2 triliun.
“Sejumlah anggaran termasuk pembangunan RSUD Kota Kotamobagu dan jalan nasional Pinogaluman-Doloduo dan Matali-Modisi adalah bagian dari jerih payah kita para anggota DPR RI Dapil Sulut kala itu,” pungkasnya.*